Indoaktual.com, Dalam upaya menekan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), Mahasiswa KKN UPGRIS 2025 Kelompok 51 bekerja sama dengan puskesmas Bergas setempat melaksanakan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di desa Jatijajar, Senin 17 FEBRUARI 2025. Program ini meliputi pemeriksaan jentik-jentik nyamuk dan sosialisasi mengenai PSN ( Pemberantasan Sarang Nyamuk) selain itu kita juga melakukan pembagian abate secara gratis ke masing-masing rumah yang ada di desa Jatijajar.
Kegiatan dimulai dengan penyisiran ke rumah warga untuk memeriksa tempat-tempat berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti bak mandi, tempat penampungan air, pot bunga, dan barang-barang bekas yang menampung air hujan. Mahasiswa dan petugas puskesmas secara aktif memberikan penjelasan tentang bahaya nyamuk Aedes aegypti sebagai penyebab DBD serta pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Melalui PSN ini, kami tidak hanya ingin memutus siklus perkembangbiakan nyamuk, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat,” ujar ketua kelompok KKN UPGRIS.
Sebagai langkah preventif, abate dibagikan secara gratis kepada warga untuk digunakan pada tempat penampungan air guna membunuh jentik nyamuk, warga juga dibimbing mengenai cara penggunaan abate yang benar agar aman dan efektif.
Petugas puskesmas, bidan desa dan kader-kader posyandu yang terlibat dalam kegiatan ini mengapresiasi kerja sama dengan mahasiswa KKN UPGRIS. “Sinergi ini sangat membantu kami memperluas jangkauan program PSN, terutama dalam hal penyuluhan dan pemeriksaan langsung di lapangan,” ujar salah satu petugas puskesmas.
Warga desa Jatijajar menyambut baik program ini. Mereka merasa terbantu dengan adanya pemeriksaan jentik dan pembagian abate secara gratis. Salah satu warga, bapak Zainuri , mengatakan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat. Selain dapat abate gratis, saya juga jadi lebih paham cara mencegah nyamuk berkembang biak.”
Dengan dukungan penuh dari mahasiswa KKN UPGRIS dan puskesmas, desa Jatijajar optimis dapat mengurangi risiko penyebaran DBD melalui program PSN. Kegiatan ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain untuk lebih aktif mencegah penyakit berbasis lingkungan.
Sebagai penutup, ketua kelompok KKN UPGRIS 2025 kelompok 51 menyampaikan harapannya, “Kami berharap masyarakat semakin peduli terhadap kebersihan lingkungan, terutama disekitar kita terlebih dahulu, sehingga desa Jatijajar dapat menjadi desa yang bersih dan bebas dari DBD”.