INDOAKTUAL – Jakarta, Dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru (NATARU), PT Menara Maritim Indonesia (PT MMI) melaksanakan Simulasi Drill Kebakaran Gedung yang dirangkaikan dengan pengetesan dan uji coba sistem keamanan serta keselamatan gedung. Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memastikan kesiapsiagaan gedung serta keselamatan seluruh pengguna fasilitas.

Jasa Penerbitan Buku dan ISBN

Simulasi ini dilaksanakan secara terencana dan melibatkan seluruh tenant gedung, pengelola gedung, serta tim keamanan dan keselamatan kerja. Melalui kegiatan ini, PT MMI memastikan bahwa prosedur tanggap darurat, jalur evakuasi, serta fungsi sistem proteksi kebakaran dapat berjalan dengan baik dan sesuai standar yang berlaku.

Selain simulasi evakuasi kebakaran, PT MMI juga melakukan uji coba sistem keamanan dan keselamatan gedung, termasuk alarm kebakaran, sistem peringatan dini, dan koordinasi respons darurat. Kegiatan ini bertujuan untuk menguji keandalan sistem serta meningkatkan kesiapan seluruh penghuni gedung dalam menghadapi potensi keadaan darurat.

Plt. Presiden Direktur PT Menara Maritim Indonesia, Rudy Istiawan, menyampaikan bahwa pelaksanaan simulasi ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam memastikan keselamatan dan keandalan gedung.

“Menyambut periode Natal dan Tahun Baru, kami memastikan seluruh sistem keselamatan gedung berfungsi optimal dan seluruh tenant memahami prosedur tanggap darurat. Simulasi drill kebakaran dan uji coba sistem keamanan ini menjadi langkah preventif untuk menciptakan lingkungan gedung yang aman, nyaman, dan siap menghadapi berbagai potensi risiko,” ujar Rudy.

Manajemen PT MMI menegaskan bahwa pelaksanaan simulasi ini tidak hanya sebagai bentuk pemenuhan standar operasional dan regulasi, tetapi juga sebagai upaya membangun budaya sadar keselamatan di lingkungan kerja. Partisipasi aktif seluruh tenant menjadi elemen penting dalam menciptakan lingkungan gedung yang aman dan nyaman.

Melalui kegiatan ini, PT Menara Maritim Indonesia berharap seluruh pengguna gedung dapat memahami peran dan tanggung jawab masing-masing dalam situasi darurat, sekaligus memperkuat sinergi antara pengelola gedung dan tenant, khususnya dalam menghadapi peningkatan aktivitas selama periode NATARU.