INDOAKTUAL – Pernah memperhatikan warna teh rosella yang merah cerah saat diseduh?

Jasa Penerbitan Buku dan ISBN

Warna khas teh rosella ini berasal dari antosianin. Antosianin adalah pigmen alami yang tidak hanya memberi warna menarik, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan untuk dikonsumsi sehari-hari.

Saat kelopak rosella diseduh dengan air panas, antosianin akan larut dan menghasilkan warna merah cerah. Intensitas warna ini sering kali menjadi indikator sederhana kandungan antosianin dalam seduhan teh.

Antosianin adalah pigmen larut air yang memberikan warna merah hingga ungu pada kelopak Hibiscus sabdariffa (Castanada et al., 2009). Senyawa dari antosianin ini dikenal sebagai antioksidan, yaitu zat yang berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas. Radikal bebas dapat terbentuk akibat paparan asap, polusi, stres, maupun konsumsi makanan tertentu, dan apabila terakumulasi dapat merusak sel tubuh. Dengan kemampuannya menetralkan radikal bebas, antosianin berperan dalam mengurangi risiko stres oksidatif (Tsuda, 2012).

Secara umum, antosianin memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan, berikut menurut Hopkins et al., 2013:

  • Membantu menangkal radikal bebas, sehingga mendukung kesehatan sel tubuh.
  • Menjaga kesehatan jantung, karena antosianin berpotensi membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol.
  • Mendukung sistem imun, terutama ketika dikombinasikan dengan pola makan seimbang.
  • Membantu mengontrol gula darah, sehingga baik dikonsumsi sebagai minuman rendah gula.

Teh rosella tidak hanya berfungsi sebagai minuman herbal penyegar, tetapi juga memiliki nilai fungsional bagi kesehatan. Warna merah khasnya menunjukkan adanya kandungan antosianin, yaitu pigmen alami yang berperan dalam menjaga keseimbangan dan kesehatan tubuh. Dengan konsumsi yang teratur, teh rosella berpotensi menjadi bagian dari pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.

Referensi:

Castañeda-Ovando, A., Pacheco, dan Galán-Vidal, C. A. 2009. Chemical studies of anthocyanins: A review. Food Chemistry, 113(4), 859–871.

Hopkins, A. L., Lamm, M. G., Funk, J. L., dan Ritenbaugh, C. 2013. Hibiscus sabdariffa L. in the treatment of hypertension and hyperlipidemia: A comprehensive review of animal and human studies. Fitoterapia, 85, 84–94.

Tsuda, T. 2012. Dietary anthocyanin-rich plants: Biochemical basis and recent progress in health benefits studies. Molecular Nutrition & Food Research, 56(1), 159–170.

Penulis: Syisthi Syimdzarah – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa