Popularitas matcha terus meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini, matcha tidak hanya sekadar teh hijau tradisional khas Jepang, tetapi menjadi minuman yang populer di pasar global. Data menunjukkan bahwa nilai matcha di pasar global terus meningkat secara signifikan, hingga mencapai 2–3 miliar dolar AS dalam beberapa tahun terakhir. Tren minuman matcha didukung oleh manfaat kesehatan sebagai antioksidan, cita rasa modern, dan tampilan yang premium. Namun, tingginya popularitas matcha mendorong peningkatan ketergantungan pada bahan baku impor. Tren konsumsi matcha yang semakin meningkat dapat menekan perkembangan pangan lokal untuk bersaing di pasar modern.

Jasa Penerbitan Buku dan ISBN

Salah satu pangan lokal yang dapat mengambil alih tren matcha di Indonesia adalah daun kelor. Hal ini dikarenakan daun kelor merupakan tanaman yang berkembang di daerah tropis seperti Indonesia. Daun kelor memiliki karakteristik warna hijau, mengandung lebih dari 40 antioksidan, memiliki kandungan zat gizi sekitar 17,2 mg/100 g, memiliki berbagai kandungan asam amino, β-karoten, vitamin C, vitamin E, antiinflamasi, senyawa bioaktif dan mengandung fenol yang cukup tinggi. Kandungan gizi pada daun kelor menjadikannya disebut sebagai superfood lokal. Namun, pemanfaatan daun kelor di industri pangan kurang optimal.

Tingginya popularitas matcha di Indonesia ikut mendorong munculnya inovasi minuman berbasis daun kelor. Minuman berbasis daun kelor dapat mengambil tren pangan modern yang sama populernya dengan matcha. Hal ini dikarenakan daun kelor memiliki karakteristik yang mirip dengan matcha, warna hijau, keunggulannya sebagai superfood, kaya antioksidan, dan dapat menjadi identitas kuliner negara. Bubuk daun kelor memiliki nilai tambah selain nilai gizinya, yaitu kemudahannya untuk diperoleh di Indonesia dan mendukung ekonomi masyarakat. Pemanfaatan kelor sebagai bahan alternatif matcha dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap produk impor dan dapat memperkuat bahan lokal di pasar domestik.

Dengan pemanfaatan dan strategi yang tepat, daun kelor dapat menggantikan matcha sebagai tren pangan yang digemari masyarakat saat ini dan juga dapat menjadi ikon pangan modern Indonesia. Dengan pemanfaatan dan strategi pemasaran yang baik, daun kelor dapat menjadi pilihan pangan sehat dan modern. Tidak hanya menjadi tren superfood lokal menggantikan matcha, daun kelor juga dapat membangun identitas kuliner negara dan dapat memperkuat ketahanan pangan negara. Namun, persaingan popularitas matcha dengan daun kelor tetap harus disertai dengan cara pandang masyarakat terhadap potensi bahan pangan lokal. Dengan masyarakat yang mendukung produk pangan lokal, peluang daun kelor sebagai superfood akan semakin berkembang dan mampu memperkuat posisi pangan Indonesia di pasar domestik maupun pasar global.

Penulis: Anissa Salsabila – Teknologi Pangan – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa