Indoaktual, Upaya pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan produk pangan terus digencarkan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang tengah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IDBU 42 di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Salah satu program yang dilaksanakan adalah sosialisasi dan pelatihan berjudul “Pemanfaatan Daging Ayam menjadi Abon sebagai Upaya Pengembangan Produk.”

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 20 Juli 2025, bertempat di rumah Kepala Desa Sukorejo, dan diikuti oleh para ibu-ibu PKK setempat. Sosialisasi dipandu oleh Faisya Azzahra Putri, mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, yang tergabung dalam Tim KKN-T IDBU 42 di bawah koordinasi Ketua Pelaksana Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM.

Pelaksanaan program ini berlatar belakang dari kondisi lapangan di Desa Sukorejo yang pada awal KKN menerima bantuan ternak berupa ayam petelur dalam rangka pengembangan konsep House Farming. Program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat desa memiliki unit usaha mandiri berbasis ternak dan pertanian keluarga, sesuai dengan tema besar KKN UNDIP IDBU 42, yaitu “House Farming Concept untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Pengentasan Kemiskinan di Desa Sukorejo.”

Dalam sambutannya, Faisya menjelaskan bahwa produk olahan seperti abon ayam memiliki banyak keunggulan sebagai solusi pengolahan hasil ternak agar lebih tahan lama dan bernilai jual tinggi. Abon ayam dikenal luas sebagai pangan hewani yang memiliki daya simpan tinggi karena kadar airnya yang rendah, serta digemari oleh berbagai kalangan.

“Sebagai mahasiswa Teknologi Pangan, saya melihat potensi besar dari ayam yang dimiliki warga desa. Tidak semua ayam bisa dijual dalam bentuk utuh, sehingga perlu inovasi produk olahan bernilai ekonomi. Abon ayam bisa menjadi pilihan karena tahan lama, disukai masyarakat, dan mudah dipasarkan. Selain itu, proses pembuatannya cukup sederhana dan bisa dilakukan di rumah,” ujar Faisya saat membuka sesi pelatihan.

Pelatihan ini mencakup materi teori singkat tentang proses pembuatan abon ayam, hingga tips sederhana dalam pengemasan dan penyimpanan agar produk tetap awet dan menarik secara visual. Para ibu-ibu PKK terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Selain menyimak paparan materi dan melihat video cara pembuatan, peserta dapat merasakan secara langsung abon ayam yang sudah dibuat sebelumnya oleh Faisya.

Para ibu-ibu PKK terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan ini

Kami sangat senang bisa belajar membuat abon ayam karena ini bisa menjadi peluang usaha tambahan bagi ibu-ibu. Kegiatan hari ini luar biasa, belum pernah ada materi seperti ini dari program KKN sebelumnya. Ilmunya sangat bermanfaat dan mudah diterapkan, apalagi karena abon ayam ini cukup mudah dibuat dan tidak memerlukan banyak bahan. Harapannya, ilmu yang sudah diperoleh dapat terus dikembangkan dan dimanfaatkan ke depannya. ujar peserta yang merupakan anggota PKK.

Harapannya, ibu-ibu PKK dapat menjadikan abon ayam sebagai produk bernilai jual yang mampu meningkatkan ekonomi keluarga dan menciptakan peluang kerja di desa. Semoga ilmu yang telah dibagikan hari ini bisa menjadi langkah awal bagi munculnya usaha-usaha rumahan yang mandiri dan berkelanjutan.