Indoaktual, Surabaya, 19 Juli 2025 – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 15 SWARALOKA Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengabdian berkelanjutan. Mengusung semangat “Bersuara untuk Budaya, Bergerak untuk Nyata!”, kelompok ini menjalankan program Daur Ulang Inovatif dengan mengolah limbah menjadi produk fungsional berupa meja dan pot tanaman. Drum, ban bekas, serta galon mini yang biasanya terabaikan kini mereka justru mempunyai ide untuk menyulapnya menjadi barang berguna yang punya nilai estetika. Program ini dilaksanakan di lingkungan Kelurahan Bongkaran, Kecamatan Pabean Cantian, sebagai bentuk kontribusi nyata dalam mengurangi limbah serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah berbasis kreativitas.

Ban dan Drum Bekas Disulap Jadi Meja Multifungsi

Ban dan Drum Bekas Disulap Jadi Meja Multifungsi

Kegiatan ini dilaksanakan di Balai RW 8, di mana limbah seperti drum bekas oli dan ban truk yang sebelumnya tidak termanfaatkan kini disulap menjadi furnitur bernilai guna tinggi. Meja hasil olahan tersebut tidak hanya kokoh, tetapi juga menarik secara estetika, cocok digunakan untuk kegiatan belajar, berkumpul, atau sebagai hiasan taman. Proses pembuatan meja melibatkan teknik pemotongan, pengamplasan, pengecatan, dan penyatuan material dengan sistem baut agar kuat dan tahan lama. Beberapa meja juga dihiasi dengan motif-motif etnik lokal, menambah nilai seni dan keunikan produk daur ulang tersebut.

Salah satu hasil dari program ini adalah meja daur ulang yang dibuat dari ban dan drum bekas. Mahasiswa mengumpulkan material tersebut dari lingkungan sekitar, kemudian membersihkannya, mengecat, dan mengolahnya secara kreatif bersama warga lokal, sehingga menjadi meja duduk berpenampilan estetik namun tetap kokoh dan fungsional. Meja hasil daur ulang ini kemudian diletakkan di area publik seperti ruang terbuka RW, dengan tujuan agar dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekaligus menjadi contoh nyata pentingnya menjaga kebersihan dan memanfaatkan limbah secara kreatif. Semangat anak – anak muda Kelompok 15 membuktikan bahwa kreativitas mampu mengubah limbah menjadi sesuatu yang tak hanya bermanfaat, tetapi juga bernilai estetika

Biasanya ban atau drum bekas cuma dibiarkan menumpuk dan hanya diperjualbelikan saja oleh warga lokal. Tapi ternyata, dengan sedikit kreativitas, bisa jadi sesuatu yang berguna sekaligus mempercantik lingkungan,” ujar salah satu peserta SWARALOKA.

Sosialisasi Digital Marketing oleh Bapak Raden Johnny Hadi Raharjo, S.E., M.M.

Sosialisasi Digital Marketing oleh Bapak Raden Johnny Hadi Raharjo, S.E., M.M.

Sebagai bagian dari program kerja KKN, Kelompok 15 Swaraloka mengadakan sosialisasi bertema Digital Marketing yang dikemas dengan materi inspiratif dan bermanfaat bagi warga. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka wawasan masyarakat mengenai pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam memperluas jangkauan pasar, khususnya di era transformasi ekonomi saat ini. Dalam pemaparannya, Bapak Raden Johnny menjelaskan berbagai strategi dasar digital marketing seperti penggunaan media sosial, branding produk, manajemen konten, hingga pemanfaatan platform e-commerce.

Kegiatan ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat, terutama para pelaku usaha kecil yang ingin mulai memasarkan produknya secara online. Tidak hanya teori, peserta juga diberikan praktik singkat tentang cara membuat akun bisnis di media sosial dan tips meningkatkan engagement dengan pelanggan. Sosialisasi ini diharapkan dapat membuka wawasan baru bagi warga, terutama dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin pesat. Dengan bekal pengetahuan ini, masyarakat diharapkan mampu mengoptimalkan potensi lokal melalui promosi digital yang kreatif dan tepat sasaran.

Sosialisasi ini menjadi bagian penting dari rangkaian program KKN 15 SWARALOKA yang tidak hanya fokus pada pemberdayaan lingkungan, tetapi juga peningkatan kapasitas ekonomi digital masyarakat.

Pot Tanaman dari Galon Bekas

Pot Tanaman dari Galon Bekas: Edukasi Lingkungan Lewat Aksi Nyata

Inovasi ramah lingkungan kembali hadir dari Kelompok KKN 15 SWARALOKA dengan memanfaatkan limbah galon bekas air mineral Le Minerale menjadi pot tanaman berbasis sistem kapiler. Proyek ini tidak hanya mengurangi volume sampah plastik, tetapi juga mempromosikan pertanian urban berkelanjutan, dengan tanaman jeruk purut sebagai komoditas utamanya.

Dalam proyek ini, galon bekas dipotong dan dimodifikasi menjadi dua bagian. Bagian atas galon difungsikan sebagai wadah media tanam, sedangkan bagian bawahnya sebagai penampung air. Sistem kapiler diterapkan dengan menggunakan beberapa lubang air di atas galon yang menghubungkan kedua bagian tersebut, memungkinkan air naik secara perlahan dari bawah ke media tanam melalui proses kapilaritas. Dengan sistem ini, tanaman dapat menyerap air sesuai kebutuhan tanpa perlu disiram setiap hari.

Tanaman jeruk purut dikenal memerlukan kelembaban tanah yang stabil dan drainase yang baik. Untuk itu, sistem pot kapiler menjadi solusi tepat. Pot dibuat dari galon bekas yang dimodifikasi dua bagian: bagian atas untuk media tanam dan bagian bawah untuk penampungan air. Sebuah sumbu kain flanel berfungsi sebagai media kapiler yang menyalurkan air secara perlahan ke akar tanaman, menjaga kelembaban optimal tanpa perlu penyiraman setiap hari.

Ternyata dari limbah galon bekas saja bisa jadi bagus dan bermanfaat begitu,” ungkap salah satu warga RW 4 yang mengikuti kegiatan.

Selain ramah lingkungan dan hemat air, pot kapiler dari galon bekas ini juga dinilai efisien dari segi biaya dan cocok diaplikasikan di lahan sempit, seperti balkon apartemen atau pekarangan rumah yang terbatas. Proyek ini mendapat sambutan positif dari masyarakat, khususnya para pelaku urban farming dan pemerhati lingkungan.

Program Daur Ulang Inovatif ini tidak hanya berfokus pada fungsi, tetapi juga sebagai wujud bela negara dalam bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan keberlanjutan hidup masyarakat. SWARALOKA meyakini bahwa aksi kecil namun konsisten di tingkat akar rumput dapat memberi dampak besar bagi perubahan. Kegiatan ini mendapat apresiasi dari warga sekitar karena dapat mengolah limbah sampah menjadi barang yang bisa digunakan dan memberikan manfaat.

Penulis: Gayatri Prima Salsabilah, Ema Rosary Sitorus, dan Nadira Aurelia Putri