INDOAKTUAL – Dalam beberapa bulan terakhir, linimasa media sosial dipenuhi oleh konten yang menampilkan jajanan rebusan sebagai camilan harian. Fenomena ini muncul terutama dari kalangan Generasi Z, yang semakin sadar akan pentingnya pola makan sehat namun tetap praktis. Tanpa minyak, tanpa penggorengan, dan dengan rasa yang tetap nyaman, jajanan rebusan mendadak menjadi ikon baru gaya hidup sehat anak muda.

Jasa Penerbitan Buku dan ISBN

Generasi Z dikenal sebagai generasi yang dekat dengan informasi dan cepat mengikuti tren yang dianggap lebih baik untuk kesehatan. Mereka tidak lagi sekadar mencari makanan yang enak, tetapi juga ingin memastikan camilan sehari-hari mereka lebih ringan, alami, dan minim proses. Jajanan rebusan menjadi pilihan ideal karena memberi sensasi kenyang tanpa rasa bersalah “guilt-free snack” yang cocok dinikmati kapan saja.

Di media sosial, terutama TikTok dan Instagram, berbagai konten kreator memperlihatkan rutinitas makan sehat mereka menggunakan camilan rebusan sebagai pengganti jajanan berminyak. Tren ini berkembang pesat karena selaras dengan gaya hidup “clean eating” dan “mindful living” yang sedang digandrungi anak muda.

Dari sisi kesehatan, jajanan rebusan memberikan sejumlah manfaat baik bagi tubuh. Proses perebusan tidak membutuhkan minyak sehingga mengurangi asupan lemak jenuh yang dapat memicu peningkatan kolesterol. Selain itu, teknik ini mampu mempertahankan sebagian besar kandungan vitamin dan mineral pada bahan pangan seperti umbi, jagung, atau buah tertentu. Kandungan seratnya juga membantu menjaga sistem pencernaan, memberikan rasa kenyang lebih lama, serta menjaga stabilitas gula darah. Bagi anak muda yang aktif, jajanan rebusan menjadi pilihan yang ringan namun tetap bernutrisi untuk mendukung aktivitas harian.

Kehadiran jajanan rebusan sebagai tren viral membuktikan bahwa perubahan gaya hidup sehat tidak selalu harus mahal atau rumit. Kadang, kembali ke cara lama yang lebih sederhana justru terasa lebih relevan dengan kebutuhan anak muda masa kini: sehat, praktis, dan tetap mengikuti arus viral media sosial.

Penulis: Theresia Juvita S.