Siapa sih yang nggak suka sama roti? Roti emang jadi salah satu makanan favorit banyak orang, rasanya yang enak dan bisa dinikmati kapan aja menjadi alasan banyak orang begitu menyukai roti. Tapi pernahkah anda membeli roti yang masih jauh dari tanggal kedaluwarsa, tetapi ternyata sudah berjamur? Atau menemukan roti dirumah anda yang belum sampai tanggal kadaluarsa namun sudah berjamur?. Meski terlihat sepele, kasus seperti ini cukup sering terjadi dan ternyata berkaitan erat dengan kadar air dalam makanan. Analisis kadar air adalah salah satu pengujian penting dalam industri makanan, terutama untuk produk seperti roti. Menurut literatur Rantawi et al. (2017), kadar air merupakan banyaknya air yang terkandung dalam bahan pangan yang dinyatakan dalam persen. Selain itu kadar air juga merupakan salah satu karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan. Hal ini karena air dapat mempengaruhi kenampakan, tekstur, dan cita rasa pada bahan pangan.

Menentukan kadar air sangat penting dalam sebuah industri pangan, misalnya dalam evaluasi material balance atau kehilangan selama pengolahan. Kadar air yang terlalu tinggi bisa mempercepat pertumbuhan mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Akibatnya, makanan cepat rusak meski masih dalam masa simpan yang seharusnya aman. Inilah yang membuat produk roti bisa berjamur sebelum waktunya.

Dalam produk seperti roti dan kue, kadar air yang tepat penting untuk mendapatkan tekstur yang lembut dan fluffy. Untuk makanan kering seperti keripik, kadar air yang rendah adalah kunci untuk mendapatkan tekstur yang renyah. Selain itu, kadar air yang terkontrol dapat memperpanjang umur simpan dengan mengurangi risiko pembusukan karena pertumbuhan bakteri, perubahan tekstur, dan penurunan kualitas rasa. Industri makanan menghadapi tantangan yang terus berkembang untuk memenuhi ekspektasi konsumen terhadap produk makanan yang berkualitas tinggi.

Dalam dunia laboratorium, pengujian kadar air bukan sekadar memastikan produk tidak menggumpal atau membusuk. Uji kadar air adalah salah satu metode penentuan kadar air yang digunakan untuk menjamin kualitas bahan baku, memastikan kestabilan produk, dan bahkan memperpanjang umur simpan. Metode analisis kadar air ini sangat krusial bagi industri pangan, farmasi, hingga material konstruksi. Jadi, bagaimana sebenarnya pengukuran kadar air ini dilakukan? Yuk, simak lebih lanjut ya!

Uji Kadar Air: Prinsip dan Tujuannya

Secara sederhana, uji kadar air adalah metode yang digunakan untuk menentukan jumlah air dalam suatu bahan. Tujuan uji kadar air ini sangat beragam, tergantung pada jenis industri dan material yang diuji. Misalnya, dalam industri makanan, kadar air yang terlalu tinggi bisa mempercepat pertumbuhan jamur dan bakteri. Sementara dalam farmasi, kadar air yang tepat memastikan stabilitas obat.

Ada beberapa metode kadar air yang umum digunakan dalam laboratorium:

  • Metode Gravimetri Kadar Air : menggunakan pemanasan untuk menguapkan air, lalu menimbang sisa bahan kering (Daud et al., 2019).
  • Analisis Kadar Air Metode Oven : memanaskan sampel dalam oven dengan suhu tertentu untuk menghilangkan air (Nidhar et al., 2025).
  • Metode Penetapan Kadar Air dengan Karl Fischer : metode kimia yang lebih akurat untuk mendeteksi kadar air dalam bahan tertentu (Rumaseuw dan Aritonang, 2021).

Prosedur pengukuran kadar air yang umum biasanya dengan menggunakan oven pengering. Karena ini merupakan prosedur yang memakan waktu, oleh karena itu halogen moisture analyzer sering digunakan sebagai alat yang cepat, tepat dan dapat diandalkan dalam mengukur kadar air pada bahan pangan. Dengan menggunakan moisture meter, produsen dapat dengan mudah memantau kadar air pada berbagai tahapan produksi, dari pengolahan bahan baku hingga produk akhir. Alat ini memungkinkan untuk pengendalian kualitas yang lebih baik, mengoptimalkan proses pengeringan, dan memastikan bahwa produk akhir memenuhi standar keamanan makanan.

Kontrol kadar air yang efektif membawa berbagai manfaat bagi produsen makanan, termasuk peningkatan kualitas produk, pengurangan limbah, dan kepatuhan terhadap standar keamanan makanan. Dengan memastikan bahwa produk memiliki kadar air yang tepat, produsen dapat mengurangi risiko kegagalan produk, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meminimalkan risiko masalah keamanan makanan (Nadia et al., 2023). Dengan berbagai metode penentuan kadar air ini, laboratorium bisa menentukan cara terbaik untuk mengukur kadar air sesuai dengan jenis material yang diuji.

Untuk mengukur kadar air dalam bahan pangan tidak semua cara pengukurannya sama. Cara uji kadar air harus disesuaikan dengan karakteristik material. Dengan menerapkan metode yang tepat, analisis kadar air adalah langkah penting dalam memastikan kualitas produk tetap optimal. Dalam proses produksi, pabrik roti seharusnya memastikan bahwa kadar air dalam roti sesuai standar. Misalnya, kadar air yang terlalu tinggi akibat proses pemanggangan yang kurang sempurna atau penyimpanan yang lembap dapat menyebabkan makanan lebih cepat rusak. Oleh karena itu, industri makanan wajib melakukan analisis kadar air menggunakan alat khusus untuk menjamin kualitas dan keamanan produknya.

Kenapa Uji Kadar Air Sangat Penting?

Mungkin anda berpikir, “Ah, cuma air, emang sengaruh itu?” Percaya atau tidak, tujuan penetapan kadar air sangat krusial dalam banyak aspek:

  • Menjaga kualitas produk : Kadar air yang sesuai menjaga tekstur, rasa, dan daya simpan.
  • Mencegah pertumbuhan mikroba : Kadar air tinggi = potensi jamur dan bakteri meningkat.
  • Menjamin kestabilan kimia : Terutama dalam farmasi dan bahan kimia.
  • Menentukan nilai ekonomi produk : Berat bahan dipengaruhi kadar air, jadi mempengaruhi harga jual.

Jadi, jangan remehkan analisa kadar air, ya!

REFERENSI:

Rantawi, A. B., Mahfud, A., dan Situmorang, E. R. 2017. Korelasi antara Kadar Air Pada Kernel Terhadap Mutu Kadar Asam Lemak Bebas Produk Palm Kernel Oil yang Dihasilkan (studi kasus pada PT XYZ). Industrial Engineering Journal. Vol. 6(1).

Nadia, L. S., Lejap, T. Y. T., dan Rahmanto, L. 2023. Pengaruh Pengolahan Pangan Terhadap Kadar Air Bahan Pangan. Journal of Innovative Food Technology and Agricultural Product. Hal. 5-8.

Daud, A., Suriati, S., dan Nuzulyanti, N. 2019. Kajian Penerapan Faktor yang Mempengaruhi Akurasi Penentuan Kadar Air Metode Thermogravimetri. Lutjanus. Vol. 24(2): 11-16.

Nidhar, A., Belyamin, B., Prasetya, S., dan Kamal, D. M. 2025. Perbandingan Kontrol Temperatur menggunakan Relay dan PID pada Oven Pengering berbasis Load Cell untuk Mengukur Kadar Air Buah. Jurnal Rekayasa Mesin. Vol. 20(1): 81-94.

Rumaseuw, E. S., dan Aritonang, F. 2021. Uji Kadar Air Jamu Serbuk Penurun Berat Badan yang Beredar di E-Marketplace. Jurnal Kesehatan. Vol. 9(2): 23-33.

Penulis: Syania Zulfa Sulthoniah – Mahasiswa Jurusan Teknologi Pangan, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa