Sholawat Tibbil Qulub adalah salah satu bentuk doa yang sangat populer di kalangan umat Islam, terutama di Indonesia. Sholawat ini dikenal dengan sebutan “Sholawat Syifa” atau “Sholawat Penyembuh”, karena maknanya yang dalam dan penuh makna spiritual. Sholawat ini tidak hanya menjadi bacaan rutin dalam majelis dzikir, tetapi juga sering dilantunkan sebagai doa kesembuhan, baik untuk kesehatan jasmani maupun rohani.
Teks Lengkap Sholawat Tibbil Qulub
Sholawat Tibbil Qulub memiliki teks Arab, Latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia. Berikut adalah teks lengkapnya:
Teks Arab:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ الْأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا، وَنُورِ الْأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا، وَقُوتِ الْأَرْوَاحِ وَغِذَائِهَا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
Teks Latin:
Allahumma shalli ‘ala sayyidina Muhammadin thibbil quluubi wa dawaa’ihaa, wa ‘aafiyatil abdaani wa syifaa’ihaa, wa nuuril abshaari wa dhiyaa’ihaa, wa quutil arwaahi wa ghidzaa’ihaa, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallim.
Terjemahan Bahasa Indonesia:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang menjadi obat hati dan penyembuhnya, kesehatan badan dan penyembuhnya, cahaya penglihatan dan sinarnya, kekuatan ruh dan makanannya, serta limpahkan pula kepada keluarga dan sahabatnya, dan berilah salam.”
Makna Mendalam dari Sholawat Tibbil Qulub
Sholawat Tibbil Qulub mengandung makna spiritual yang dalam dan relevan dengan kehidupan manusia modern. Kata “Tibbil Qulub” berarti “obat hati”, yang menunjukkan bahwa sholawat ini dipanjatkan agar Nabi Muhammad SAW menjadi penawar bagi segala penyakit batin seperti iri, dengki, sombong, dan gelisah. Selain itu, sholawat ini juga memohon perlindungan dan kesehatan jasmani, cahaya penglihatan, dan kekuatan ruhani.
Berikut adalah beberapa makna penting dari setiap bagian dalam sholawat:
- “Thibbil Qulub wa Dawa’iha”: Nabi Muhammad SAW dipandang sebagai obat hati dari penyakit batin seperti iri, dengki, sombong, dan gelisah.
- “‘Aafiyatil Abdaan wa Syifaa’iha”: Nabi Muhammad SAW menjadi perantara doa untuk kesehatan jasmani, memohon perlindungan dari penyakit.
- “Nuuril Abshaar wa Dhiya’iha”: Nabi Muhammad SAW adalah cahaya yang menerangi pandangan, baik secara lahir (mata) maupun batin (hati).
- “Quutil Arwaah wa Ghidzaa’iha”: Nabi Muhammad SAW adalah sumber kekuatan ruhani, penyejuk jiwa, dan penguat iman.
Dengan membaca sholawat ini, seorang Muslim tidak hanya memohon kesehatan fisik, tetapi juga ketenangan batin dan kekuatan spiritual.
Keutamaan Membaca Sholawat Tibbil Qulub
-
Menjadi Obat Hati dari Penyakit Batin
Sholawat ini disebut Tibbil Qulub (obat hati) karena diyakini mampu menenangkan jiwa yang gelisah. Penyakit hati seperti iri, dengki, sombong, dan rasa cemas bisa diredakan dengan rutin melantunkan sholawat ini. -
Memohon Kesehatan Jasmani
Dalam teksnya terdapat doa agar Rasulullah ﷺ menjadi “penyembuh badan”. Banyak ulama menganjurkan membacanya sebagai doa untuk kesembuhan dari penyakit fisik, disertai ikhtiar medis. -
Mendekatkan Diri kepada Rasulullah ﷺ
Membaca sholawat adalah bentuk cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ. Dengan memperbanyak sholawat, seorang Muslim berharap mendapat syafaat beliau di akhirat. -
Menjadi Cahaya Penglihatan Lahir dan Batin
Frasa “Nuuril Abshaar wa Dhiya’iha” bermakna Rasulullah ﷺ adalah cahaya yang menerangi pandangan. Membacanya diyakini memberi kejernihan hati dalam melihat kebenaran dan menjauhi keburukan. -
Memberi Kekuatan Ruhani
Sholawat ini juga disebut sebagai “makanan ruhani”. Dengan rutin diamalkan, hati menjadi lebih kuat menghadapi ujian hidup, stres, dan tekanan zaman modern. -
Diamalkan dalam Majelis Sholawat dan Pesantren
Sholawat Tibbil Qulub sering dilantunkan dalam majelis dzikir, pengajian, hingga acara keagamaan. Hal ini memperkuat ikatan ukhuwah Islamiyah dan menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah ﷺ.
Cara Mengamalkan Sholawat Tibbil Qulub
- Waktu Terbaik Membaca
- Setelah shalat fardhu → banyak ulama menganjurkan membaca sholawat setelah shalat wajib sebagai bagian dari dzikir.
- Pagi dan sore hari → sebagai doa perlindungan dan penenang hati sebelum memulai aktivitas dan menjelang istirahat.
- Saat menjenguk orang sakit → dibacakan sebagai doa kesembuhan, disertai doa lain yang dianjurkan Rasulullah ﷺ.
-
Dalam majelis dzikir atau sholawat → biasanya dilantunkan bersama-sama untuk menambah kekhusyukan.
-
Jumlah Bacaan
Tidak ada ketentuan baku dari Rasulullah ﷺ mengenai jumlah bacaan. Ulama dan guru-guru tarekat sering menganjurkan dibaca 3x, 7x, atau 11x sesuai kemampuan. Yang terpenting adalah konsistensi dan keikhlasan hati dalam membacanya. -
Niat dan Kekhusyukan
Niatkan sebagai bentuk cinta kepada Rasulullah ﷺ. Hadirkan keyakinan bahwa sholawat ini adalah doa yang penuh berkah, bukan sekadar lantunan lisan. Bacalah dengan tartil, penuh penghayatan, dan tidak terburu-buru. -
Tips Konsistensi dalam Amalan
- Jadikan rutinitas harian, misalnya setelah shalat Subuh atau sebelum tidur.
- Gunakan aplikasi dzikir atau catatan pribadi untuk mengingatkan diri.
- Bacalah bersama keluarga agar menjadi kebiasaan baik di rumah.
- Sertakan dalam majelis atau pengajian agar lebih semangat dan istiqamah.
Relevansi Sholawat Tibbil Qulub di Era Modern
Di tengah kehidupan modern yang penuh tekanan, Sholawat Tibbil Qulub menjadi doa penenang hati. Banyak jamaah merasakan ketenangan batin setelah rutin mengamalkannya. Sholawat ini juga berfungsi sebagai penyembuh penyakit hati seperti iri, dengki, dan rasa gelisah. Relevan dengan kebutuhan manusia modern yang sering terjebak dalam persaingan dan kecemasan sosial.
Selain itu, Sholawat Tibbil Qulub mengajarkan bahwa kesehatan sejati bukan hanya fisik, tetapi juga kesehatan spiritual. Dengan rutin membaca, seorang Muslim bisa menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat.
Kesimpulan
Sholawat Tibbil Qulub adalah salah satu sholawat yang penuh makna, disusun oleh ulama besar Syaikh Ahmad al-Dardir. Bacaan ini mengandung doa agar Rasulullah ﷺ menjadi obat hati, penyembuh jasmani, cahaya penglihatan, dan kekuatan ruhani. Dengan rutin mengamalkannya, seorang Muslim tidak hanya memperoleh ketenangan batin, tetapi juga memperkuat cinta kepada Rasulullah ﷺ, menjaga kesehatan spiritual, serta menumbuhkan harapan akan syafaat beliau di akhirat. Di era modern yang penuh tekanan, Sholawat Tibbil Qulub tetap relevan sebagai terapi spiritual untuk menenangkan hati, menguatkan jiwa, dan menjaga keseimbangan hidup.






