Penelitian ilmiah merupakan suatu kegiatan untuk menemukan jawaban dari suatu pertanyaan, memecahkan masalah, ataupun untuk menemukan inovasi baru. Pada suatu penelitian seorang ilmuwan tidak hanya mengumpulkan informasi tetapi juga merancang percobaan, menguji hipotesis, dan memastikan hasil yang didapatkan bisa dibuktikan. Untuk mencapainya, digunakan beberapa pengujian agar memperoleh hasil yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan. Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu in vivo, in vitro, dan in silico.

Pengujian Secara In Vivo

Jasa Penerbitan Buku dan ISBN

Pengujian in vivo merupakan tahap penelitian yang dilakukan langsung pada makhluk hidup, seperti hewan percobaan ataupun manusia. Metode ini dapat membantu peneliti memahami bagaimana suatu zat atau perlakuan bekerja pada tubuh yang utuh, lengkap dengan interaksi antar organ dan sistem biologis. Pengujian secara in vivo dapat memberikan gambaran nyata, mulai dari cara tubuh menyerap, memetabolisme, hingga mengeluarkan suatu bahan atau zat. Adanya keterlibatan makhluk hidup membuat pengujian ini harus dilakukan dengan mengikuti standar etika dan persetujuan yang ketat untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan organisme yang diuji.

Pengujian Secara In Vitro

Berbeda dengan pengujian secara in vivo, pengujian in vitro dilakukan di luar tubuh makhluk hidup, misalnya menggunakan kultur sel, jaringan kecil, atau komponen biologis lain yang ditempatkan di laboratorium. Pendekatan ini memberi peneliti lingkungan yang lebih terkontrol untuk mempelajari reaksi tertentu, tanpa gangguan faktor kompleks dari tubuh makhluk hidup. In vitro sering menjadi langkah awal untuk melihat apakah suatu zat berpotensi aman atau efektif sebelum diuji lebih lanjut. Selain lebih cepat dan lebih ekonomis, metode ini mengurangi risiko karena tidak langsung melibatkan makhluk hidup.

Pengujian Secara In Silico

Metode yang semakin berperan besar dalam penelitian modern adalah pengujian in silico, yaitu simulasi dan analisis menggunakan komputer. Dengan adanya bantuan pemodelan 3D, kecerdasan buatan, dan analisis big data, peneliti dapat memprediksi bagaimana suatu senyawa bekerja bahkan sebelum dibuat di laboratorium. Pengujian In silico memungkinkan ribuan kemungkinan diuji secara virtual dalam waktu singkat, sehingga hanya kandidat terbaik yang akhirnya dilanjutkan ke tahap laboratorium atau uji biologis. Cara ini dapat mempercepat penelitian, menghemat biaya, dan mengurangi jumlah hewan uji.

Ketiga jenis pengujian tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan digunakan secara berurutan dan saling melengkapi. Penelitian biasanya dimulai dari in vitro untuk memeriksa reaksi dasar, dilanjutkan dengan in silico untuk menganalisa dan memprediksi hasil yang lebih luas, lalu diverifikasi melalui in vivo untuk memastikan efek yang nyata. Perpaduan ketiga pendekatan ini membuat seorang ilmuwan dapat menghasilkan penelitian yang lebih cepat, lebih akurat, dan lebih bertanggung jawab, sehingga inovasi yang lahir dapat bermanfaat secara luas bagi masyarakat.

Penulis: Nurhaliza – Teknologi Pangan – Pertanian – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa