Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Di tengah deretan tokoh yang terkenal di berbagai bidang, ada satu nama yang sering muncul dalam dunia pendidikan dan kebudayaan Indonesia. Nama itu adalah Nunuk Suryani. Meskipun tidak dikenal sebagai artis, Nunuk Suryani memiliki perjalanan karier yang menarik dan penuh prestasi, terutama dalam dunia pendidikan. Sebagai seorang ilmuwan dan akademisi, ia telah memberikan kontribusi besar bagi pengembangan sistem pendidikan di Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap profil dan perjalanan karier Nunuk Suryani, termasuk riwayat pendidikannya, jabatan-jabatan penting yang pernah dijalaninya, serta kontribusi nyata yang ia berikan bagi bangsa.
Nunuk Suryani lahir pada tanggal 8 November 1966. Ia memulai perjalanan akademiknya dengan menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang “Sejarah Indonesia” dari Universitas Diponegoro pada tahun 1989. Setelah lulus, ia melanjutkan studi magister di bidang “Pendidikan Sejarah” dari Universitas Negeri Jakarta pada tahun 1997. Pada tahun 2003, ia menyelesaikan gelar doktor dalam bidang “Teknologi Pendidikan” juga dari Universitas Negeri Jakarta. Riwayat pendidikannya yang kuat menjadi dasar bagi karier akademiknya yang sukses.
Selain sebagai akademisi, Nunuk Suryani juga aktif dalam berbagai lembaga pendidikan dan penelitian. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kemendikbudristek dari tahun 2017 hingga 2020. Selama masa itu, ia juga menjadi Kepala Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Sebelas Maret (UNS) sejak tahun 2019 hingga Juni 2020. Pada tahun 2020, ia dipercaya untuk menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek. Jabatan ini diemban selama delapan bulan sebelum akhirnya resmi menjabat sebagai Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, menggantikan Iwan Syahril, sejak 22 Februari 2023.
Profil Lengkap Nunuk Suryani
Nunuk Suryani adalah seorang ilmuwan dan akademisi yang terkenal dengan dedikasinya dalam dunia pendidikan. Ia lahir pada tanggal 8 November 1966, dan sejak awal kariernya, ia menunjukkan minat yang kuat terhadap pendidikan. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, ia mampu menciptakan berbagai inovasi dalam pembelajaran, terutama dalam bidang teknologi pendidikan.
Sebagai seorang guru besar, Nunuk Suryani telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran. Ia juga aktif dalam berbagai penelitian dan publikasi ilmiah. Salah satu orasi ilmiahnya yang terkenal adalah “Pemanfaatan Media Digital untuk meningkatkan Kualitas dan Daya Tarik Pembelajaran Sejarah”, yang ia sampaikan saat diangkat menjadi Guru Besar ke-177 Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Guru Besar ke-55 FKIP UNS pada 19 April 2016.
Dalam perjalanan kariernya, Nunuk Suryani juga terlibat dalam berbagai proyek nasional dan internasional terkait pendidikan. Ia dikenal sebagai sosok yang visioner dan kompeten dalam menjalankan tugas-tugas strategis di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Perjalanan Karier Nunuk Suryani
Perjalanan karier Nunuk Suryani dimulai dari jenjang pendidikan tinggi. Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana di bidang Sejarah Indonesia, ia melanjutkan studi magister dan doktoral di bidang pendidikan. Hal ini memberinya wawasan yang luas tentang pendidikan dan teknologi pendidikan. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat, ia kemudian masuk ke dunia akademik dan penelitian.
Pada tahun 2017, Nunuk Suryani menjabat sebagai Kepala Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Kemendikbudristek. Dalam jabatan ini, ia bertanggung jawab atas pengembangan dan pemberdayaan kepala sekolah di seluruh Indonesia. Selama masa jabatannya, ia berhasil menciptakan berbagai program pelatihan dan pengembangan profesional bagi para kepala sekolah.
Di samping itu, ia juga menjabat sebagai Kepala Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) Universitas Sebelas Maret (UNS) sejak tahun 2019 hingga Juni 2020. Dalam jabatan ini, ia fokus pada peningkatan mutu pendidikan di universitas tersebut. Ia juga aktif dalam berbagai proyek penelitian dan pengembangan pendidikan.
Pada tahun 2020, Nunuk Suryani dipercaya untuk menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek. Dalam jabatan ini, ia bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan guru dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia. Selama delapan bulan, ia juga merangkap sebagai Plt. Dirjen GTK sebelum akhirnya resmi menjabat sebagai Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, menggantikan Iwan Syahril, sejak 22 Februari 2023.
Kontribusi dan Inovasi Nunuk Suryani
Nunuk Suryani dikenal sebagai sosok yang inovatif dan visioner dalam dunia pendidikan. Ia telah memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan sistem pendidikan di Indonesia, terutama dalam hal pemanfaatan teknologi pendidikan. Salah satu inovasinya adalah penerapan media digital dalam pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran sejarah.
Ia juga aktif dalam berbagai proyek penelitian dan pengembangan pendidikan. Salah satu proyek yang ia ikuti adalah pengembangan kurikulum berbasis teknologi. Dengan menggunakan teknologi pendidikan, ia berupaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan daya tarik siswa terhadap mata pelajaran sejarah.
Selain itu, Nunuk Suryani juga terlibat dalam berbagai program pelatihan dan pengembangan guru. Ia percaya bahwa guru adalah tulang punggung pendidikan, dan dengan peningkatan kualitas guru, kualitas pendidikan di Indonesia akan meningkat.
Tantangan dan Prestasi
Meskipun memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, Nunuk Suryani juga menghadapi berbagai tantangan dalam perjalanan kariernya. Salah satunya adalah menghadapi perubahan kebijakan pendidikan yang sering kali tidak stabil. Namun, ia mampu menghadapi tantangan tersebut dengan tangguh dan tetap berkomitmen pada tujuan utamanya, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dalam perjalanan kariernya, Nunuk Suryani telah meraih berbagai prestasi. Salah satunya adalah diangkat sebagai Guru Besar ke-177 Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Guru Besar ke-55 FKIP UNS pada 19 April 2016. Ia juga mendapatkan penghargaan sebagai salah satu tokoh pendidikan yang berkontribusi besar dalam pengembangan sistem pendidikan nasional.
Selain itu, ia juga tercatat sebagai salah satu tokoh pendidikan yang aktif dalam berbagai forum dan diskusi nasional dan internasional. Ia sering diundang sebagai pembicara dalam berbagai seminar dan konferensi pendidikan.
Kesimpulan
Nunuk Suryani adalah sosok yang layak dijadikan panutan dalam dunia pendidikan. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat dan dedikasi yang tinggi, ia telah memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan sistem pendidikan di Indonesia. Dari mulai menjadi akademisi hingga menjabat sebagai Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, ia telah membuktikan bahwa pendidikan adalah fondasi utama bagi kemajuan sebuah bangsa.
Dalam era digital yang semakin berkembang, Nunuk Suryani terus berinovasi dalam penggunaan teknologi pendidikan. Ia percaya bahwa dengan teknologi, pembelajaran bisa lebih efektif dan menarik. Dengan demikian, ia tidak hanya menjadi seorang akademisi, tetapi juga seorang pemimpin yang mampu membawa perubahan positif dalam dunia pendidikan.
Nunuk Suryani adalah contoh nyata bahwa pendidikan bukan hanya tentang mengajar, tetapi juga tentang menginspirasi dan membangun masa depan yang lebih baik. Dengan dedikasi dan visi yang jelas, ia telah menjadi salah satu tokoh pendidikan yang patut dihormati dan diacungi jempol oleh banyak pihak.





