Keamanan pangan menjadi isu penting mengingat banyaknya produk makanan olahan yang beredar mengandung bahan kimia berbahaya seperti formalin, boraks, pewarna sintetis, dan pemanis buatan. Bahan-bahan ini sering disalahgunakan untuk memperbaiki warna, rasa, atau memperpanjang masa simpan produk, namun dapat membahayakan kesehatan konsumen jika dikonsumsi dalam jangka panjang.

Ancaman Bahan Berbahaya dalam Makanan Olahan

Beberapa bahan kimia berbahaya yang kerap ditemukan dalam makanan olahan antara lain:

  1. Formalin: Digunakan untuk mengawetkan makanan agar tidak cepat basi, namun bersifat toksik dan dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius.
  2. Boraks: Sering dipakai untuk membuat tekstur makanan lebih kenyal, namun berbahaya jika terakumulasi dalam tubuh.
  3. Pewarna sintetis seperti Rhodamin B: Digunakan untuk mempercantik warna makanan, tetapi bersifat karsinogenik.
  4. Pemanis buatan dan pengawet lain yang tidak sesuai standar keamanan pangan.

Metode Deteksi Bahan Berbahaya

Deteksi bahan berbahaya pada produk makanan olahan dapat dilakukan melalui berbagai teknik analisis pangan, antara lain:

  1. Pengujian laboratorium sederhana menggunakan rapid test kit yang dapat mendeteksi bahan seperti boraks, formalin, dan pewarna berbahaya dengan prosedur mudah dan cepat.
  2. Analisis kimiawi seperti kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC), kromatografi gas, dan spektrometri massa yang mampu mengidentifikasi dan mengukur kandungan bahan kimia secara akurat.
  3. Penggunaan sensor kimia dan bioteknologi untuk deteksi cepat dan tepat zat berbahaya dalam makanan.
  4. Pengujian warna menggunakan sensor TCS3200, sensor ini mengukur warna yang dipantulkan oleh makanan dan mengubahnya menjadi data angka. Jika warnanya sesuai dengan ciri-ciri bahan berbahaya, alat ini akan memberi tanda bahwa makanan tersebut mengandung zat berbahaya.
  5. Uji kualitatif dengan pereaksi kimia seperti KMnO4 untuk formalin dan kurkumin untuk boraks. Jika terjadi perubahan warna, maka menandakan makanan tersebut mengandung bahan berbahaya seperti formalin atau boraks. Cara ini mudah dan bisa dilakukan tanpa alat mahal.

Kesimpulan

Analisis pangan melalui berbagai metode deteksi sangat penting dalam mengidentifikasi bahan berbahaya pada produk makanan olahan. Penggunaan teknologi dan metode pengujian yang tepat dapat membantu memastikan keamanan pangan dan melindungi kesehatan konsumen dari dampak negatif bahan kimia berbahaya yang disalahgunakan dalam produk makanan. Dengan demikian, deteksi bahan berbahaya pada makanan olahan merupakan langkah penting dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan yang beredar di masyarakat.

Penulis: Azka Amalia, Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa