Indoaktual, Jember, 19 Mei 2025 — Inovasi teknologi monitoring berbasis IoT yang dikembangkan oleh tim peneliti dari Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS), yakni FOFA (Floating Octopus as a Feeder Automation), sukses menjalani uji coba lapangan di kawasan tambak udang Puger, Jember. Dalam pengujian tersebut, FOFA menunjukkan performa distribusi pakan yang sangat baik serta akurasi tinggi dalam pengukuran kualitas air.
Uji coba ini melibatkan kelompok petambak lokal sebagai mitra implementasi awal. FOFA, alat pemberi pakan otomatis berbasis sistem modular yang dirancang untuk mengapung di atas kolam tambak, mampu mendistribusikan pakan secara merata dan tepat waktu sesuai dengan pengaturan yang telah diprogram sebelumnya. Distribusi pakan berjalan stabil tanpa hambatan, dengan efisiensi penggunaan pakan yang meningkat.
“Distribusi pakan oleh FOFA sudah merata dan tepat waktu. Ke depannya kami berharap FOFA dapat melakukan pemberian pakan dalam kondisi tertentu, misalnya dengan membasahi pakan menggunakan air sebanyak 20 persen agar pakan udang bisa mengembang dan lebih mudah dikonsumsi,” ujar Bapak Kuntjoro, salah satu petambak mitra.
Selain sistem pemberian pakan, uji coba juga memvalidasi sensor internal FOFA yang berfungsi mengukur parameter kualitas air seperti pH, Dissolved Oxygen (DO), dan suhu air. Hasil pengukuran dari FOFA kemudian dibandingkan dengan alat ukur konvensional milik petambak. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai pengukuran FOFA memiliki selisih yang sangat kecil dan hampir sama persis dengan hasil dari alat yang biasa digunakan para petambak.
“Sensor FOFA bisa mengukur pH, DO, dan suhu air dengan sangat akurat. Angkanya hampir sama persis dengan alat kami yang biasa digunakan. Ini sangat membantu dalam pengambilan keputusan harian,” jelas Bapak Reza, petambak lainnya.
Budianto, Ketua Tim Pengembang FOFA, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari Program Katalisator Kemitraan Berdikari bagian program dari Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Direktorat Jenderal Sains, Teknologi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. “Program ini mendorong kolaborasi antara perguruan tinggi dan masyarakat dalam penerapan teknologi tepat guna yang langsung memberikan manfaat nyata di lapangan,” ujarnya.

Keberhasilan uji coba ini menjadi bukti kesiapan FOFA untuk diterapkan lebih luas sebagai solusi teknologi dalam budidaya udang modern. Tim pengembang akan melanjutkan peningkatan desain dan fungsi alat ini berdasarkan masukan lapangan, serta menjajaki kerja sama lebih lanjut dengan komunitas petambak di berbagai wilayah.