Indoaktual, Sragen, 23 Juli 2025 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro yang tergabung dalam tim IDBU 42 menggelar kegiatan sosialisasi edukatif bertajuk “Future Talk and Tourism” di SD Negeri Sukorejo, Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan semangat belajar bahasa asing sejak dini guna mewujudkan sumber daya manusia yang unggul di masa depan.
Program kerja ini dipandu oleh Putri Rizqiana, mahasiswa Program Studi Bahasa Asing Terapan, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro, di bawah koordinasi Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt., M.Si., IPM selaku ketua pelaksana tim KKN-T IDBU 42.
“Future Talk” merupakan bagian dari program yang memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya bahasa asing, khususnya bahasa Inggris, di masa depan. Sedangkan bagian “Tourism” bertujuan mengenalkan cara bersosialisasi dan melayani turis asing melalui percakapan dasar dalam bahasa Inggris, sebagai keterampilan dasar menghadapi dunia yang makin terhubung secara global.
Kegiatan ini dikemas dengan metode menyenangkan, dimulai dari penyampaian materi edukatif tentang pentingnya bahasa asing di era globalisasi dan menampilkan video contoh percakapan Bahasa inggris dan lagu serta rap yang menyenangkan, dilanjutkan dengan permainan tebak kata dalam bahasa Inggris, serta ditutup dengan sesi roleplay percakapan dengan turis yang dipraktekan oleh para siswa.

Para siswa terlihat sangat antusias mengikuti setiap rangkaian acara. Mereka aktif menjawab pertanyaan, mencoba berdialog dalam bahasa Inggris, hingga tampil percaya diri dalam permainan peran. Tidak hanya menambah pengetahuan, kegiatan ini juga membangkitkan kepercayaan diri anak-anak untuk mulai menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui program “Future Talk and Tourism”, mahasiswa KKN-T Undip berharap dapat menanamkan kesadaran akan pentingnya belajar bahasa asing sejak usia dini, sekaligus membekali siswa dengan kemampuan komunikasi dasar dalam menghadapi perkembangan zaman yang semakin menuntut keterbukaan dan kemampuan lintas budaya.