Produk makanan dan minuman yang manis memang memiliki citarasa yang enak dan disukai oleh berbagai kalangan. Namun, tahukah kamu bahwa konsumsi makanan dan minuman yang manis yang berlebihan justru menjadi pemicu timbulnya penyakit berbahaya? Yuk, simak penjelasannya di sini!
APA ITU GULA DAN BAGAIMANA PERANNYA DALAM TUBUH?
Gula termasuk dalam golongan karbohidrat, namun secara umum istilah “gula” merujuk pada senyawa karbohidrat sederhana yang memiliki rasa manis, berukuran kecil, dan mudah larut dalam air, terutama sakarosa. Cita rasa manis alami pada berbagai jenis pangan umumnya berasal dari tiga jenis gula utama, yaitu glukosa, fruktosa, dan sakarosa, yang dapat ditemukan, baik secara terpisah maupun dalam bentuk campuran.
Gula sering digunakan sebagai pemanis dalam berbagai makanan dan minuman favorit, mulai dari kue, minuman kemasan, hingga makanan rumahan. Di balik rasanya yang manis, gula hadir dalam berbagai bentuk alami, seperti glukosa dari karbohidrat, fruktosa dari buah, laktosa dari susu, dan sukrosa dari gula tebu. Meski sering dianggap sebagai musuh kesehatan, sebenarnya tubuh kita tetap membutuhkan gula, khususnya glukosa sebagai bahan bakar utama untuk menjalankan berbagai fungsi tubuh. Glukosa ini akan dialirkan ke seluruh tubuh melalui darah. Tapi kalau jumlahnya berlebihan dan tidak langsung digunakan, tubuh akan menyimpannya di hati dan otot dalam bentuk glikogen, semacam cadangan energi yang bisa dikonversi kembali menjadi glukosa saat tubuh membutuhkannya.
MENGAPA PERLU MENGANALISIS KADAR GULA DALAM PANGAN?
Setiap hari, tanpa kita sadari, gula menjadi bagian dari makanan dan minuman yang kita konsumsi. Tren makanan dan minuman kekinian yang serba manis kini semakin digemari, dan tanpa disadari, hal ini membuat kebiasaan konsumsi gula masyarakat ikut meningkat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia bahkan sejak usia dini, sudah terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman manis. Data penelitian menunjukkan bahwa anak-anak berusia di atas 3 tahun rata-rata makan makanan manis 1 hingga 6 kali seminggu, dan minuman manis bisa dikonsumsi lebih dari sekali dalam sehari. Namun, ternyata terdapat fakta yang lebih mengkhawatirkan, yakni pada tahun 2015 tercatat sekitar 29,7% penduduk Indonesia atau sekitar 77 juta jiwa mengonsumsi gula melebihi batas aman yang direkomendasikan WHO, yaitu lebih dari 50 gram per hari. Data dari BPS Jawa Timur (2019) juga menunjukkan bahwa konsumsi gula masyarakat Indonesia masih tergolong tinggi, yakni sekitar 32 gram per orang setiap harinya.
Meskipun gula dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi, terlalu banyak mengonsumsinya justru bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan. Jika asupan gula berlebihan, tubuh bisa mengalami kondisi yang disebut resistensi insulin, yaitu saat hormon insulin tidak lagi bekerja secara efektif dalam mengubah gula menjadi energi. Akibatnya, gula menumpuk dalam darah dan kadar gula darah pun meningkat, kondisi ini dikenal sebagai hiperglikemia. Jika dibiarkan terus-menerus, risiko terkena diabetes pun semakin besar.
Kadar gula darah bisa melonjak ketika tubuh menyerap glukosa dalam jumlah berlebih. Hal ini dapat mengganggu kerja hormon insulin, yaitu hormon yang seharusnya membantu mengatur kadar gula dalam darah. Saat keseimbangan terganggu, tubuh memang akan memproduksi lebih banyak insulin, tapi sayangnya hormon ini jadi tidak bekerja dengan maksimal. Akibatnya, gula darah tetap tinggi dan risiko terkena diabetes pun meningkat. Karena itu, penting untuk mengukur kadar gula dalam bahan pangan, agar produk makanan yang dikonsumsi masyarakat memiliki kandungan gula yang aman dan sesuai kebutuhan harian. Dengan begitu, kita dapat menekan risiko diabetes dari apa yang kita konsumsi.
ANALISIS KADAR GULA PADA PANGAN
Analisis kadar gula pada bahan pangan adalah proses untuk mengetahui seberapa banyak gula yang terkandung dalam makanan atau minuman, termasuk jenis gula seperti glukosa dan lainnya. Analisis ini biasanya dilakukan di laboratorium dengan mengikuti langkah-langkah tertentu, agar bisa diketahui secara pasti jumlah gula yang terkandung dalam produk pangan, baik yang alami maupun tambahan dalam suatu produk. Analisis kadar gula ini penting untuk memastikan bahwa kandungan gula dalam makanan tetap aman untuk dikonsumsi.
Analisis kadar gula dalam produk pangan penting dilakukan untuk memastikan makanan yang kita konsumsi memenuhi standar kualitas dan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Tak jarang, produk yang terlihat sehat justru mengandung gula tinggi karena tidak tercantum dengan jelas pada label kemasannya. Inilah mengapa analisis kadar gula perlu untuk dilakukan, terutama bagi para produsen, agar dapat menjamin mutu dan keamanan produk yang mereka jual. Selain itu, informasi ini juga membantu konsumen agar tidak salah paham atau tertipu oleh klaim produk yang menyesatkan.
Penulis: Aliza Zaharani – 4444230127 – Universitas Sultan Ageng Tirtayasa