Indonesia Aktual, Mahasiswa KKN UPGRIS kelompok 6 sukses menyelenggarakan penanaman  tanaman obat keluarga.  Kegiatan penanaman Toga dihadiri oleh perangkat desa dan warga sekitar penanaman tanaman obat keluarga di lahan taman desa. Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) menjadi salah satu solusi efektif dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, khususnya di daerah perkotaan dan pedesaan.

Penggunaan tanaman obat sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak lama sebagai alternatif pengobatan alami. Namun, masih banyak yang belum memahami betul manfaatnya secara maksimal. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan penanaman TOGA agar masyarakat dapat mengakses pengobatan alami secara mudah dan murah, serta memperbaiki perekonomian rumah tangga.

Tujuan penanaman dan penggunaan TOGA oleh keluarga dapat memenuhi kebutuhan obat-obatan tradisional selain untuk kesehatan Penanaman TOGA memberikan alternatif pengobatan dengan menggunakan bahan-bahan alami yang sudah terbukti aman dan efektif untuk beberapa jenis penyakit ringan, seperti batuk, flu.

Beberapa jenis tanaman yang sering ditanam oleh Mahasiswa KKN UPGRIS adalah jahe, kunyit, temulawak, dan daun sirih. Tanaman-tanaman ini memiliki berbagai khasiat, seperti untuk memperlancar peredaran darah, mengurangi inflamasi, dan meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, ada beberapa kendala yang dihadapi masyarakat, seperti kurangnya pengetahuan teknis tentang cara penanaman yang baik dan pemeliharaan tanaman yang tepat.

Tarisa Ahwalia Rahmadhani, ketua bidang kesehatan KKN Desa Platar kelompok 6, menambahkan “ kami berharap kegiatan ini bisa memberi wawasan baru bagi masyarakat tentang cara memanfaatkan bahan alami menjadi tanaman obat”