Dalam rangka mendorong pemberdayaan masyarakat yang kreatif dan berkelanjutan, mahasiswa KKN Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit III.B.1 melaksanakan sejumlah program pengabdian di Padukuhan Pucung, Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul. Wilayah yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani ini menjadi lokasi berbagai kegiatan inovatif, mulai dari workshop pembuatan pupuk organik cair dari limbah kulit singkong, penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA), hingga workshop pembuatan sabun cuci piring alami berbahan bunga telang.
Agenda pertama adalah workshop pembuatan pupuk organik cair yang dihadiri ibu-ibu PKK serta Ketua RT 01. Antusiasme peserta terlihat tinggi, mengingat mayoritas warga merupakan petani singkong yang selama ini hanya memanfaatkan kulit singkong sebagai pakan ternak. Inovasi ini pun menjadi langkah awal pemanfaatan limbah secara produktif di Padukuhan Pucung. Pupuk organik cair tersebut diolah dengan proses fermentasi anaerob, yaitu pemecahan bahan organik tanpa oksigen menggunakan bantuan mikroorganisme. Proses ini menghasilkan pupuk yang kaya nutrisi, ramah lingkungan, dan dapat meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan.

Selanjutnya, mahasiswa bersama ibu-ibu PKK bergotong royong menanam TOGA di halaman Balai Dusun. Berbagai tanaman obat seperti kunyit, kencur, jahe, temulawak, pandan, lidah buaya, bunga telang, bunga rosella, dan kembang sepatu ditanam sebagai upaya meningkatkan kesehatan keluarga serta memperindah lingkungan desa. Penanaman TOGA ini juga diharapkan menjadi langkah awal bagi warga untuk memiliki “apotek hidup” yang bisa dimanfaatkan sehari-hari, baik untuk kebutuhan kesehatan tradisional maupun peluang usaha kecil berbasis herbal.

Agenda ketiga yaitu pelatihan pembuatan sabun cuci piring alami dari bunga telang. Meski hujan deras mengguyur, semangat ibu-ibu PKK tak surut mengikuti kegiatan ini. Workshop diawali dengan penyampaian materi melalui leaflet tentang khasiat bunga telang serta edukasi farmasi mengenai pentingnya logo Period After Opening (PAO) pada kemasan produk. Peserta kemudian melakukan praktik langsung membuat sabun, mengemas, hingga melabeli produk. Hasil sabun yang didapat tentu dapat dibawa pulang oleh masing-masing peserta. Ibu Wahyu, Ketua PKK Padukuhan Pucung, menyampaikan apresiasi atas inisiatif mahasiswa. “Kegiatan ini pengalaman baru bagi kami dan belum pernah dilakukan sebelumnya. Semoga ilmu yang diberikan bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha ibu-ibu KWT,” ungkapnya.
Selain tiga agenda utama, mahasiswa KKN UAD juga turut membantu gotong royong membersihkan lahan pertanian warga serta ikut memanen singkong. Kegiatan ini menjadi wujud nyata integrasi mahasiswa dengan kehidupan masyarakat desa.
Melalui rangkaian program tersebut, program KKN UAD di Padukuhan Pucung bukan hanya sekadar kegiatan pengabdian, tetapi juga jembatan ilmu yang memberi warna baru bagi masyarakat. Ibu-ibu PKK Padukuhan Pucung tidak hanya memperoleh keterampilan baru dalam memanfaatkan bahan alami, tetapi juga berperan dalam menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan kesehatan keluarga. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan kualitas hidup masyarakat desa.