Dalam menjalankan usaha kecil dan menengah (UMKM), menjaga kebersihan produk merupakan hal yang sangat penting. Banyak pelaku UMKM biasanya lebih fokus pada rasa, harga, atau tampilan produk mereka. Namun, kebersihan sering kali menjadi aspek yang terlupakan, padahal justru yang paling menentukan kepercayaan konsumen. Konsumen akan lebih yakin membeli produk jika mereka tahu produk tersebut dibuat dengan cara yang higienis. Karena itu, sanitasi harus menjadi perhatian utama dalam proses produksi.Higienitas atau sanitasi mencakup berbagai hal penting, seperti kebersihan tempat produksi, peralatan yang digunakan, dan cara kerja karyawan. Tidak hanya itu, pengemasan juga menjadi bagian dari sanitasi yang tidak boleh diabaikan. Jika salah satu aspek tersebut tidak bersih, produk bisa terkontaminasi bakteri atau kotoran yang membahayakan kesehatan. Studi yang dilakukan oleh Prasetyaningrum et al, (2024), membutkikan bahwa salah satu daerah indonesia diketahui bahwa tingkat sanitasi UMKM makanan hanya berada pada skor 68,3%, yang berarti masih di bawah standar keamanan pangan.

Jasa Penerbitan Buku dan ISBN

Padahal, menerapkan sanitasi yang baik sebenarnya bukan hal yang rumit atau mahal. Justru menjaga kebersihan merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi UMKM. Produk yang higienis lebih tahan lama, aman dikonsumsi, dan lebih menarik bagi pembeli. Konsumen yang merasa aman dan puas akan cenderung membeli kembali produk tersebut. Selain itu, mereka juga bisa merekomendasikan produk kepada orang lain, sehingga penjualan dapat meningkat. Penerapan sanitasi yang baik juga membantu UMKM berkembang ke tingkat yang lebih tinggi. Banyak izin resmi seperti BPOM atau sertifikasi halal yang mensyaratkan standar kebersihan tertentu dalam proses produksi.. Hal ini dibuktikan oleh hasil pendampingan salah satu UMKM di daerah Purwekoerto yang dilakukan oleh Djalil et al, (2024), membuktikan bahwa penggunaan sarung tangan, masker, dan peralatan bersih mampu menurunkan kontaminasi dan meningkatkan nilai jual produk.

Menjaga kebersihan selama produksi juga menunjukkan bahwa UMKM bekerja secara profesional. Lingkungan produksi yang rapi dan teratur menunjukkan bahwa pemilik usaha memiliki komitmen terhadap kualitas. Hal ini memberikan kesan positif bagi konsumen yang semakin selektif dalam memilih produk. Konsumen tentu akan lebih memilih produk dari usaha yang terlihat terorganisir dan bersih. Sikap profesional seperti ini dapat menjadi keunggulan kompetitif di tengah persaingan pasar.

Kesimpulannya, higienitas bukan hanya soal kebersihan fisik, tetapi juga menjadi dasar utama untuk membangun kepercayaan pelanggan. Konsumen akan merasa lebih aman ketika mengetahui produk dibuat dengan standar sanitasi yang baik. Kepercayaan tersebut akan berdampak pada peningkatan loyalitas konsumen terhadap produk UMKM. Jika konsumen merasa puas dan percaya, usaha akan lebih mudah berkembang. Karena itu, setiap pelaku UMKM harus menjadikan sanitasi sebagai bagian penting dalam menjalankan bisnis mereka.

Reference

Djalil, A. D., Utami, P. I., Utaminingrum, W., Rahayu, W. S., dan Mulyani, A. 2024. Pendampingan Penerapan Higiene Dan Sanitasi Untuk Mendukung Sertifikasi Halal Pada UMKM Pabrik Kerupuk Di Linggasari Purwokerto. Mattawang: Jurnal Pengabdian Masyarakat. Vol. 5(3): 56-63.

https://Unsplash.com/id/foto/orang-berbaju-putih-mencuci-tangan- Ks4RTBgQ_64

Prasetyaningrum, Y. I., Kadaryati, S., Prasodjo, B., Masriat, M. J., dan Fitriyah, M. 2024. Food Safety Assessment through Observation of Environmental Hygiene and Sanitation in Small Business in Yogyakarta City. In International Conference on Health Sciences Vol. 11. (1): 121-126.

Penulis: Ahmad Azis Nurrahman